- 2019/2020
- Adminisrasi Guru
- Akreditasi
- Akreditasi PAUD
- beasiswa
- Buku Paket
- Celoteh
- Cerita Seri
- Diary Galau
- HANYA CERPEN
- Informatika
- Kurikulum 2013 Revisi 2018
- Modul
- MTs
- Otomotif
- PERANGKAT
- Perangkat SMA
- PROSEM
- Provider Seluler
- Puisi
- Resep Masakan
- RPP
- Soal dan Jawaban
- Soal Dan Kunci Jawaban
- Soal Multimedia
- Teks Laporan
- Teks Rekaman Percobaan
- True Story
MENCINTAI ORANG YANG SALAH
Namaku
Rani. Aku bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah bank swasta di Jakarta.
Dan sudah 2 tahun ini aku berpacaran dengan Shandy. Aku dan shandy saling
mencintai. Namun ada satu rahasia yang selama ini tidak banyak orang tau, bahwa
Shandy sebenarnya sudah punya pacar lain jauh sebelum aku berpacaran dengannya.
“Jadi
gimana, aku mau kepastian hubungan kita” tanyaku pada shandy suatu hari di
sebuah kafe.
“Sabar
ya sayang, aku mau putusin Desy..tapi nunggu waktu yang tepat. Seluruh keluarga
aku udah kenal sama dia, aku gak mungkin mutusin dia tanpa alasan yang jelas
kan” begitu jawab Shandy.
“
oke, tapi aku gak mau nunggu terlalu lama ya...” kataku lagi.
“Tenang
sayang, kalo aku udah putusin Desy, kita akan segera menikah” ujar Shandy
sambil mengelus tanganku.
Sebagai
orang yang hadir belakangan di kehidupan Shandy, aku hanya bisa mengalah.
Shandy pun sebenarnya pada awalnya hanya iseng saja memacari Desy, tapi
ternyata Desy begitu jatuh cinta pada Shandy hingga ia menjadi begitu posesif
dan Shandy tak bisa lepas darinya.
Hingga
suatu hari , hal yang sangat tidak aku harapkan terjadi. Shandy datang padaku
dan mengatakan bahwa Desy memaksa untuk segera dinikahi karna ia telah
terlanjur hamil. Sungguh rasanya sesak sekali dada ini mendengar kabar buruk
tersebut. Hatiku campur aduk. Ada rasa marah, kecewa, dan ingin menangis. Tapi
kemudian shandy berjanji padaku bahwa ia menikahi Desy hanya sementara, jika
anaknya kelak lahir ia akan segera menceraikan Desy. Mendengar itu, aku tentu
saja senang, Shandy berhasil meyakinkan aku dan membuktikan bahwa hatinya
memang ada padaku. Baiklah Desy... nikmatilah Shandyku sementara waktu ini.
setelah janin dalam kandunganmu lahir, dia akan kembali menjadi milikku J .
Dan
dua bulan kemudian, Shandy pun menikah dengan Desy. Tapi aku tidak kesepian,
karna aku masih bisa bertemu dengan Shandy hampir setiap hari. Meskipun dia
sudah menjadi suami orang, aku tetap merasa seperti memilikinya. Karna ia
selalu ada di sampingku saat aku membutuhkannya.
“Ran,
kayaknya Desy udah mulai curiga deh sama hubungan kita. Kemarin pas aku pulang
, dia nanya yg aneh-aneh kayak introgasi gitu. Aku ditanya abis darimana, sama
siapa, ngapain aja. Apa ada yang diam-diam nguntit kita ya ? “ kata shandy
suatu hari
“Yaudah
sih biarin aja dia tau. Toh kamu emang mau ceraiin dia kan setelah dia
melahirkan nanti ?” jawabku dengan santainya.
“iya
juga sih, yaudahlah ya sayang ...”
Suatu
hari, saat aku sedang duduk bermesraan berdua dengan Shandy sambil menikmati
makan siang, tiba2 sebuah suara yang berteriak lantang mengejutkanku...
“Shandy
!! jadi gini ya kerjaan kamu. Ternyata benar dugaan aku selama ini kalo kamu
selingkuh!” Desy tiba-tiba sudah ada di hadapan kami dengan muka garangnya.
“tega
kamu ya, tega ! aku lagi hamil besar gini kamu malah selingkuh” Desy bicara
dengan nada berapi- api sambil menangis.
“Dasar
kamu pelakor gak tau diri !” Desy menampar pipiku dan mencoba menjambak
rambutku.
“Desy..lepasin!”
Shandy menahan tangan Desy agar tak bisa menjambak rambutku.
“Bagus
ya kamu malah belain dia...” teriak desy.
“Asal
kamu tau ya des, aku tu gak pernah cinta sama kamu ! aku mau kita cerai !!!”
ujar Shandy.
Aku
hanya bisa tersenyum senang mendengar ucapan Shandy barusan. Lihatlah...jelas
sudah kan bahwa Shandy lebih memilih aku daripada Desy.
“Kamu
jahat !!!” Desy menangis kemudian pergi meninggalkan kami berdua.
Sekarang,
aku dan Shandy tinggal serumah. Meskipun belum bercerai secara hukum karna
proses sidang masih harus menunggu Desy melahirkan, Shandy dan Desy sudah pisah
ranjang. Aku senang sekali karna satu langkah lagi, Shandy akan menjadi milikku
seutuhnya ...
2
bulan kemudian ...
Setelah
Shandy dan Desy resmi bercerai, aku meminta Shandy untuk segera menikahiku.
Tapi Shandy menolaknya, dengan alasan jangan terburu-buru menikah , karna
dikhawatirkan akan menjadi omongan orang , masa baru cerai sudah mau langsung
menikah lagi. Akhirnya aku sabar menunggu, setahun..dua tahun.. sampai tiga
tahun pun Shandy belum juga menikahiku. Padahal kami sudah tinggal serumah.
Meskipun aku bisa setiap hari bertemu dengannya, setidaknya aku tetap ingin
menikah , agar statusku lebih jelas dan tidak dicemooh oleh orang-orang
sekitar.
“Shandy...
kita udah 5 tahun lebih loh pacaran. Dan kamu pun udah lama cerai dari Desy.
Kapan kita nikah ?” tanyaku suatu ketika
“Aah..kamu
ini, nikah nikah nikah terus yang ditanya. Mau ngapain sih nikah? Toh gak nikah
juga kita kan udah seperti suami istri” jawab Shandy dengan santainya.
“Gak
bisa gitu dong shan, aku mau status hubungan kita jelas...” desakku.
“Nanti
dulu lah. Nikah itu bikin capek, banyak aturannya. Aku gak mau terikat seperti
itu...”
“Kamu
kok gitu sih ? gak mau berkomitmen dong artinya “ ucapku kesal.
“Banyak
omong kamu. Udahlah..aku pusing. Bosen aku kalo kamu kelakuannya gitu terus.
Nikaah aja terus yang ditanyain.” ujar shandy sambil berlalu meninggalkanku.
Hari
itu tepat saat akhir bulan, aku sangat sibuk dan seperti biasa, akhir bulan
pasti aku akan lembur untuk meyelesaikan laporan bulanan. saat sedang bekerja, tiba-tiba kepalaku terasa pusing.
Seluruh badanku terasa dingin dan perutku mual. Saat aku akan ke kamar mandi,
tiba-tiba tubuhku lunglai, lalu terjatuh dan pingsan. Teman-teman membawaku ke
Rumah sakit untuk segera diperiksa dan diobati. Dan hal yang mengejutkan
setelah pemeriksaan adalah, Dokter menyatakan bahwa aku kini tengah berbadan
dua. Ya tuhan... aku hamil? Antara senang dan sedih aku mendengar kabar ini.
aku sedih dan takut jika orang tuaku akan murka mengetahui ini, tapi di satu
sisi aku juga senang, ini bisa aku jadikan senjata agar Shandy segera
menikahiku.
Buru
–buru aku pulang ke rumah , tak sabar ingin memberitahu Shandy bahwa aku sedang
hamil. Tapi apa yang kudapat, betapa terkejutnya aku saat pulang ke rumah, aku
mendapati Shandy sedang bercumbu dengan wanita lain...
“Shandy
!! apa-apaan kamu “ teriakku dengan emosi yang tak teredam.
“Kamu
kok tumben jam segini udah pulang ?” Shandy tak mampu menutupi rasa
terkejutnya.
“Tega
kamu shandy, tega ! berani-beraninya kamu bawa perempuan lain ke rumah ini. aku
sekarang lagi hamil, hamil anak kamu Shandy ! kenapa kamu malah main gila”
teriakku dan ingin mengamuk.
“Apaa
? kamu hamil? Aah gak mungkin !” Shandy berteriak sambil memegangi kepalanya,
kemudian pergi begitu saja bersama wanita itu.
Aku
pun menangis sejadi-jadinya. Sakit sekali rasanya, saat aku sedang hamil Shandy
justru bersenang-senang denga wanita lain. Ya Tuhan apakah ini karma ? seperti
ini rupanya sakit yang dirasakan oleh Desy dulu ketika aku merebut Shandy
darinya.
Keesokan
harinya, setelah aku fikirkan matang-matang, aku pun mencari Shandy ketempat
kerja nya. Biarlah, aku akan memberinya kesempatan asal dia mau berubah dan
meninggalkan selingkuhannya. Ini demi bayi dalam kandunganku ...
Namun
ternyata, musibah belum hentinya datang menghampiriku. Handphone ku berdering
dan pihak rumah sakit mengabariku bahwa Shandy menjadi korban tabrak lari.
Dengan segera aku menuju rumah sakit untuk menemui Shandy. Dan saat tiba di
sana, aku terlambat, Shandy sudah tiada. Shandy meninggal. Ya Tuhan.. kenapa
nasibku seperti ini ? aku menangis sejadi – jadinya sambil memeluk tubuh
Shandy. Saat aku tengah menangis, tiba-tiba seseorang berbisik di telingaku...
“Gimana
rasanya ? sakit kan ? gak enak kan..ditinggalkan pada saat sedang hamil?”
“Desy..kamu
?” aku terkejut saat melihat Desy tiba-tiba sudah ada di depanku.
Dan
kemudian aku tau, ternyata Desy lah yang telah dengan sengaja menbrak Shandy
hingga menyebabkan Shandy meninggal. Ternyata benar, sakit sekali rasanya
ditinggalkan oleh orang yang kita sayang saat kondisi kita sedang hamil.
Yaa..mungkin ini adalah takdirku. Karma atas perbuatanku dulu yang telah
merebut suami orang. Menyakitkan sekali rasanya. Aku sungguh menyesal telah
berbuat dzalim ...
SELESAI
Haii gaess, monmaap yaa kalo ceritanya terkesan terburu-buru 😂 jadi ini tuh aslinya bukan cerpen, tapi kayak kerangka ide cerita yang kukirim buat naskah di film2 sinetron ikan terbang gitu 🤣 hahhaha
Karna sepertinya ide ini nggak dapet tanggapan dari pihak TV nya, yaudah aku iseng aja upload di sini, dan aku males edit buat ngerangkai alur dan percakapannya biar lebih layak disebut cerpen. Yaudahlah aku post mentah-mentah gini aja, semoga bacaan ini sedikit menghibur, atau minimal bisa mengisi kegabutan klean semua wahai kaum rebahan. Hihihi
Baca juga
Contributor
- Anish
- Kamu tidak akan pernah tau, sampai kamu mengalaminya sendiri
Posting Komentar
Posting Komentar