Hanya Untuk Dikenang



“Pernah mencintaimu adalah suatu kebodohan yang tidak terbantahkan …”

Ahhahhahhhahha:D



Dan  kini , aku bingung harus memulainya dari mana. Kau tau ? aku bahkan sudah lupa caranya menulis. Tapi aku masih meluangkan waktu untuk menuliskanmu dalam goresan konyol ini. Bukan karna kau Special, tapi yaa … memang dari semua barisan para mantan , nama mereka selalu ada paling tidak dalam selembar notes . Dan aku tak ingin begitu saja membiarkan namamu hilang ditelan waktu. Iya, orang bilang … menulis itu merapikan kenangan. Agar ketika File nya kubuka ulang, tak ada satu kepingan pun yang hilang. Kau harus tetap hidup, meski hanya dalam lembar kenangan ,bukan di kekinian :D



Yeahh,paling tidak kau pernah menjadi alasan mengapa aku tersenyum. Pernah menjadi alasan mengapa aku begitu bersemangat bangun di pagi hari. Pernah menjadi bahagiaku, yang menjadikan Pagiku sebagai sebuah repetisi yang menyenangkan. Kau pernah membuatku merasa menjadi sempurna. Pernah menjadi sesuatu yang begitu aku prioritaskan, dan pernah ada dalam doa-doa panjang yang ku panjatkan kepadaTuhan :D. 



akan lebih indah memang jika semua kata ‘pernah’ di atas dihilangkan. Tapi aku sudah menerima, bahwa akan selalu ada orang yang diciptakan untuk ada hanya di dalam hati , bukan di hidup kita. Bukankah ketika kita mencintai orang yang salah, Tuhan tau, lalu mematahkan hatiku agar aku cukup kuat untuk meninggalkanmu :)



Kuberitau ya , otakku masih sering iseng mengingatmu bahkan ketika hati sudah benar-benar lupa dan ikhlas melepaskannya. Iya, aku masih sering mengingatmu,kadang dalam luka, kadang dalam tawa. Dalam sedikit penyesalan mengapa kata ‘kita’ itu telah menjadi pernah. Aku memang bodoh, menyuruhmu pergi dari hidupku, kemudian ‘pernah’ pula secara diam-diam berharap kau akan kembali. Konyol bukan ? tapi yaa… kau memang hal terkonyol dalam hidupku :P . ada banyak hal konyol yang terjadi padaku semenjak aku mengenalmu. Tapi entahlah, bukankah tak ada satu hal pun yang kebetulan di dunia ini ? :) . Tuhan pasti punya alasan mengapa dulu kita dipertemukan. Meski hanya untuk sekedar mengisi kekosonganku di kala itu dengan kekonyolanmu :D .



Tapi aku lebih sering mengingatmu dalam tawa. Sambil tersenyum sendiri membayangkan semua hal konyol yang pernah kita lalui. Aahh, setiap moment nya terasa begitu indah :) . heii … tunggu dulu, mungkin semua itu terlihat indah karna ia sudah berlalu dan tak lagi dimiliki. Bukankah begitu kecenderungan manusia? Mencintai sesuatu yang sudah berlalu. Padahal pada masanya, itu adalah hal yang biasa saja …




Hmm,bagaimana kenanganmu tentang semua ini ? aah, sudahlah. Itu tak penting lagi untukku. Sudah ku katakan, aku menuliskan ini bukan dalam rangka mengenang,meratapi atau bahkan berharap kau kembali jadi milikku. Tidak, bukan itu, bukan! ini hanyalah sebagai pengingat agar aku takkan lupa bahwa aku dulu pernah dengan bodohnya dilemahkan oleh hati hingga logikaku lumpuh begitu saja dan akhirnya menjalani hari-hari yang konyol bersama makhluk sepertimu :v .



Mungkin mencintaimu memang sebuah kebodohan. Hal yang terjadi ketika Dewi Amor masih setengah sadar dan mengantuk di pagi hari sehingga menancapkan panah cinta di tempat yang tak masuk akal :P  *(ngasal sumpahhh :D).


Ya, mencintaimu adalah suatu keajaiban dan itu sungguh di luar kendaliku.

Kau memang menarik, tapi kufikir kau ‘tidakbaik’ . Yaa tidak baik dalam artian tanda kutip menurut cara berfikirku,yang bisa jadi bertentangan dengan pola pikir orang kebanyakan. Karna itulah aku memintamu untuk pergi saja dari hidupku. Tapi sampai sekarang pun aku masih mencari yang kekamu-kamuan dan lebih baik. Sulit memang, tapi itu tidak akan kujadikan alasan untuk memintamu kembali ke hidupku. Tidak, tidak akan. Karna sudah kuputuskan, aku tak akan lagi mengikatkan hatiku di tempat yang salah, di tempat yang akan membuatnya kembali patah :) .



kamu, cukuplah teronggok di masa lalu, itu tempat terbaikmu.



Kau tau kenapa sampai sejauh ini aku tak pernah menuliskan apa-apa tentangmu ? karna yaa .. aku merasa bahagia saat bersamamu, pun setelah kita berpisah. Dua-duanya tetap menimbulkan kebahagiaan di hatiku. Dan aku memang tak pernah terpanggil untuk menulis ketika aku merasa bahagia. Itulah sebabnya. Mungkin akan ada yang bertanya : “jika memang kau adalah sumber kebahagiaanku, mengapa

‘kita’ hanya menjadi pernah?” Karna yaa seperti yang sudah kukatakan tadi, kau hanya akan indah dalam kenangan, bukan untuk masa depan. Itu sajaa :D



Aku tidak akan lagi menyisihkan tempat dalam hidupku untuk kau tempati. Tapi tenang saja, diam-diam aku meletakkan sosokmu di sebuah ruang dalam ingatan ………… :)




Bengkulu, 14 Juni 2014

Baca juga

Posting Komentar