PELAKOR DI WARUNG BAKSO

ilustrasi gambar dari kompasiana.com
Sore itu aku sengaja keluar rumah menuju warung Bakso Mang Udin yang  tak jauh dari rumahku. Sudah lama juga aku nggak makan Bakso. Pokoknya Bakso Mang Udin ini laris manis, enak, dan yang pasti sebelum jualan nggak pake diludahi dulu, hehe.

Setelah sampai, aku segera memesan semangkok Bakso.

"Mang, Baksonya satu ya, sama es jeruk. Makan di sini." ujarku.

"Satu aja ya, Teh. Paket komplit?" tanyanya.

"Iya, satu aja. Hmm, dengerin ya Mang... baksonya yang kecil-kecil aja, nggak usah pake urat, mienya mie putih aja, pake sayur jangan kasih toge, nggak pake micin, jangan kasih tetelan, sledri sama bawang gorengnya banyakin."

"Eh buseet...panjang amat. Bisa diulang nggak, Teh?" Si pelayan tampak kebingungan mengingat pesananku. Aku menghela nafas berat, kemudian mengulangi pesanan baksoku yang sederhana itu.

Tak sampai lima menit, Bakso pesananku pun datang. Aroma sedapnya sungguh menggugah selera. Tak menunggu lama, segera kunikmati Bakso yang terhidang di atas meja. Namun, pada suapan ketiga, sebuah suara mengalihkan perhatianku.

"Dasar Pelakor nggak tau diri!" 

Aku melirik ke arah sumber suara. Seorang wanita berambut sebahu dengan dress selutut bermotif bunga tiba-tiba berteriak menghampiri laki-laki dan perempuan yang tengah makan dan duduk berhadap-hadapan.

"Ratih?" Laki-laki yang tengah duduk itu terkejut melihat kedatangan si wanita.

"Tega kamu, Mas! Aku sama anak-anak nungguin kamu pulang, ternyata kamu malah asik sama pelakor ini!" Wanita itu menangis.

Aku menghentikan makanku, tak konsentrasi karena suara keributan yang sedang terjadi. Kulirik pelayan dan beberapa pengunjung yang lain, mereka pun hanya diam dan menyaksikan tanpa berbuat apa-apa.

"Heh, Wina! Dasar pelakor jalang! Dari awal aku udah curiga ya kalo kamu berniat menggoda suamiku!" Wanita yang barusan kuketahui  bernama Ratih itu menghardik perempuan yang ada di hadapan suaminya. Dan yang dihardik sedikit terkejut, namun tak menyiratkan ketakutan di wajahnya.

"Ratih! Jaga bicaramu! Jangan bikin keributan di sini!" Si suami berkata tegas.

"Bagus, Mas, bagus! Kamu belain dia ya!" Ratih menangis sesunggukan.

"Berhentilah menangis. Jangan bikin malu di sini. Sebaiknya kamu segera pulang." ucap si suami lagi.

"Aku akan pulang kalo Mas juga ikut pulang. Ayo, tinggalkan wanita ini!"

"Enak aja, Mas Reno nggak bisa seenaknya ninggalin aku!" Wanita bernama Wina yang dituduh sebagai pelakor itu akhirnya bersuara.

"Kamu harus tau diri, ya! Aku ini istri sahnya Mas Reno, camkan itu!" Ratih berkata dengan emosi bergelora.

"Cih, liat saja, Mas Reno nggak akan ninggalin aku sendirian di sini. Kamu nggak usah terlalu pede, karna sebentar lagi kamu akan diceraikan dan aku yang akan menjadi satu-satunya istri Mas Reno!" Wina tersenyum sinis.

"Apa?" Mata Ratih terbelalak, seolah tak percaya atas apa yang baru saja Ia dengar.

"Mas, apa benar yang barusan dia katakan? Jawab, Mas!" Ratih meminta penjelasan dari suaminya.

"Ya, aku akan menikahi Wina."

PLAKK!

Satu tamparan mendarat di pipi sang suami. Sang suami tampak terkejut dan menahan marah.

"Dasar perempuan barbar! Pantas saja Mas Reno berniat meninggalkanmu!" Wina berteriak sambil menunjuk-nunjuk ke arah muka Ratih.

"Ya, kalianlah yang sudah mengikis kesabaranku dan menjadikanku barbar seperti ini." teriak Ratih lalu dengan serta merta menjambak kasar rambut Wina.

Aku yang tengah asik menyeruput es jeruk,  sampai menahan nafas  menyaksikan aksi jambak-jambakan itu.

"Aww, sakiiiiit!" teriak Wina. Kemudian tangannya meraih gelas minuman yang ada di meja dan hendak menyiramkannya ke wajah Ratih. Namun tiba-tiba....CEKLEK! PET!

"Ah, sialan! Malah mati lampu!" Aku mendengus kesal.

"Yaah..padahal lagi seru juga." gumam si Pelayan Bakso yang dari tadi juga ikut asik menonton.

Ah, aku masih penasaran gimana kelanjutan kisah Ratih. Padahal aku tadi sengaja ke warung Bakso karna tau kalau di sini setiap hari memutar channel Tivi ikan terbang. Di rumah tadi  rebutan dengan anak-anak menonton kartun, makanya aku ngacir ke sini.

Yeah, gara-gara PLN, penonton kecewaaaaaaaa 😂.


TIMIT
 

Baca juga

Posting Komentar